1.) Pengertian Taubat, Ayat dan Haditsnya, serta Jenis-Jenis Taubat dan Syarat-Syaratnya
Taubat secara bahasa berarti "kembali". secara istilah, taubat berarti kembali kejalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya. Sebagai manusia biasa, bukan malaikat ataupun Nabi yang memiliki sifat ma'shum (terjaga dari perbuatan dosa), secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, kerap kali akan bersinggungan dengan namanya kesalahan atau dosa.Baik kesalahanyya sebagai individu yang berhubungan langsung dengan Allah, maupun makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain. Untungnya , sebagai orang Muslim diberi jalan selebar-lebarnya oleh Allah untuk memperbaiki kesalahan itu melalui sebuah pintu yang disebut dengan taubat. dalam sebuah hadis disebutkan :
Dari anas dia berkata ; Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat." (HR. Ibnu Majjah dan Anas)
Karenanya Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang telah melakukan dosa. Allah berfirman :
"hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah dengan Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketikka Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu".(Q.S.At-Tahrim ayat 8)
Allah adalah Zat yang Maha menerima taubat, sebagaimana disebutkan di dalam QS. an-Nisaa ayat 48. Tidak ada satu dosapun yang tidak diampuni aleh Allah kecuali syirik atau mempersekutukan -Nya:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selalu dari (syirik) itu,bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar". (Q.S an-Nisa [4] :48)
a). Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;
b). Apabila menyangkut non-materi seperi pernah memfitnah, menggunjingnya (ghibah), dan lain-lain, maka hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seseorang terhina di hadapan tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Baqarah [2]: 222:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri". (QS. al-Baqarah [2] : 222)
Tempe adalah salah satu komoditi makanan yang paling umum dan…
???? Sebentar lagi Hari Raya Idul Adha! ????
Apakah Anda…
Qurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim…
Bolehkah Aqiqah di Bulan Ramadhan?
Bulan Ramadhan menandakan bahwa umat…